Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain"
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Beberapa pengertian definisi menurut para ahli :
- Menurut Astrid
Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi.
- Menurut Roben.J.G
Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan.
- Menurut Davis, 1981
Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain.
- Menurut Schram, W
Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain.
- Menurut Modul PRT, Lembaga Administrasi
Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial.
Unsur-unsur komunikasi :
- Sumber
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya.
- Komunikator
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan
audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan,
waktu dan tempat.
2. Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul- betul
menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung
akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap
pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektivitas komunikasi.
3. Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang
digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan. Penguasaan bahasa akan sangat
membantu menjelaskan pesan- pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience.
- Pesan
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu.
- Channel/ Saluran
Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio dan sebagainya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa, misalnya televisi.
- Komunikasi
Komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu
1) personal
2) kelompok, dan
3) massa
Dari segi sasarannya, komunikasi ditujukan atau diarahkan kedalam komunikasi personal, komunikasi kelompok dan komunikasi massa.
- Efek
Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka komunikasi berhasil.
- Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
1. Empat tahap proses komunikasi menurut Cutlip dan Center, yaitu:
Pengumpulan fakta
Perencanaan
Komunikasi
Evaluasi
2. Prosedur mencapai effect yang dikehendaki menurut Wilbur Schraam, yaitu:
Attention (perhatian)
Interest (Kepentingan)
Desire (Keinginan)
Decision (Keputusan)
Action (Tindakan)
Penyaluran Ide Melalui Komunikasi
Dalam menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima (receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.
Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi :
- Ide (gagasan) oleh sender.
- Perumusan yaitu dalam perumusan ini ide si sender disampaikan oleh kata-kata.
- Penyaluran (transmitting) yaitu penyaluran ini bisa lisan, tertulis, simbol maupun
isyarat,dll.
- Tindakan yaitu tindakan ini sebagai contoh perintah-perintah dalam organisasi
dilaksanakan.
- Pengertian yaitu kata-kata si sender dalam perumusan tadi dijadikan ide oleh si
penerima.
- Penerimaan yaitu ide atau informasi ini diterima oleh penangkap berita (receiver).
Hambatan-hambatan Komunikasi
Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu :
1. Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
2. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi. Hambatan semantik dibagi menjadi 3, diantaranya:
a. Salah pengucapan kata atau istilah karena terlalu cepat berbicara.
Contoh: partisipasi menjadi partisisapi.
b. Adanya perbedaan makna dan pengertian pada kata-kata yang pengucapannya sama.
Contoh: bujang (Sunda: sudah; Sumatera: anak laki-laki).
c. Adanya pengertian konotatif
Contoh: secara denotative, semua setuju bahwa anjing adalah binatang berbulu,
berkaki empat. Sedangkan secara konotatif, banyak orang menganggap anjing sebagai
binatang piaraan yang setia, bersahabat dan panjang ingatan.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih
kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan
mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata
yang digunakannya.
3. Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
Ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu :
- Mendengar
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
- Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
- Menilai sumber.
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
- Persepsi yang berbeda.
Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
- Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda.
Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
- Sinyal nonverbal yang tidak konsisten.
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
- Pengaruh emosi.
Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
- Gangguan.
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi
Dari segi sifatnya :
Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan
tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. Lisan ini terjadi
pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat
wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi Lisan Tidak Langsung
Komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan
dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain
sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.
Komunukasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang di lakukan dengan
perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan
menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh
penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya.
Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan
yang ada untuk setiap bahasa yaitu
fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata.
Dari segi arahnya :
Komunikasi keatas
Porsi ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan komunikasike baawah.
Berbeda dengan komunikasi ke bawah, komunikasike atas mengalir dari
orang pada hierarki yan lebih rendah kejenjang yang lebih tinggi.
Misalnya, dalam bentuk kotak sara,pertemuan kelompok, pengaduan, dan
sebagainya.
Komunikasi kebawah
Mengalir dari orang pada hierarki yang lebih
tinggi ke jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk instruksi,
memoresmi, prosedur, pedoman kerja, pengumuman, dan sebagainya.
Komunikasi diagonal
Merupakan jalur komunikasi yang paling jarang
digunakan,komunikasi diagonal penting dalam situasi ketika para
anggiotatidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur ini.
Komunikasi horizontal
Merupakan pertimbangan utama dalam desain organisasi,namun organisasi
yang efektif memerlukan juga komunikasihorizontal yang sangat perlu
bagi koordinasi dan integrasi dariberaneka ragam fungsi keorganisasian.
Misalnya, komunikasiantar produksi dan pemsaran dalam organisasi
bisnis, dsb.
Komunikasi satu arah
Pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik).
Komunikasi Dua Arah
Berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi.
Dari segi lawannya :
Komunikasi Satu Lawan Satu
Berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
Cth:berbicara melalui telepon
Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
Berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok.
Cth: kelompok warga menginterogasi maling.
Dari segi keresmian :
Komunikasi formal
Komunikasi informal
Komunikasi informal adalah komunikasi antara orang yang
ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak
direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi .
Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara
hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran
informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu ,
gosip , atau rumor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar