BAB 9
Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan
I.
Ilmu Pengetahuan
I.I Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar
untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik
diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir
lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah
produk dari istemologepi.
Contoh :
·
Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah
lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam
menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari.
·
Ilmu psikologihanya bisa meramalkan perilaku
manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku
manusia yang konkret. Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok
menjadi perawat.
I.II 4 Hal Sikap
Yang Ilmiah
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah
dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal
yaitu :
·
Tidak ada perasaan yang bersifat
pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif
·
Selektif, artinya mengadakan
pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau
gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
·
Kepercayaan yang layak terhadap
kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan
untuk mencapai ilmu
·
Merasa pasti bahwa setiap
pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih
terbuka untuk dibuktikan kembali.
II.
Teknologi
II.I Pengertian Teknologi
Teknologi adalah metode ilmiah
untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula
diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan
bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Dalam memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi
karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri.
Sebagian beranggapan teknologi adalah
barang atau sesuatu yang baru. namun, teknologi itu telah berumur sangat
panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki
teknologinya sendiri.
II.II Cirri-ciri
Fenomena Teknik Pada Masyarakat
Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam
masyarakat sebagai hal imperasional dan memiliki otonomi merubah setiap bidang
kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Fenomena teknik pada masyarakat kini,
menurut SASTRAPRATEDJA (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·
Rasionalitas, artinya tindakan
spontan oleh tehnik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan
perhitungan rasional.
·
Artifisialitas, artinya selalu
membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
·
Otomatisme, artinya dalam hal
metode, organisasi, dan dan rumuusan dilaksanakan serba otomatis.
·
Teknis berkembang pada suatu
kebudayaan.
·
Monisme, artinya semua teknik
bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
·
Universalisme, artinya teknik
melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai
kebudayaan.
·
Otonomi, artinya
teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
II.III Ciri-ciri Teknologi Barat
Berikut
adalah ciri-ciri dari teknologi barat, yaitu :
·
Serba intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga
kerja, dll.
·
Dalam struktur sosial, teknologi barat bersifat melestarikan sifat
ketergantungan.
· Kosmologi atau pandangan teknologi
barat menganggap dirinya sebagai pusat feriferi, waktu berkaitan dengan
kemajuan secara linier.
III.
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan
Nilai
Teknologi yang berkembang denan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan
manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
·
Teknik meluputi bidang
ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan
teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
·
Teknik meliputi bidang
organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
·
Teknik meliputi bidang
manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia
semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi
manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
Alvin Tofler (1970) mengumpakana teknologi itu sebagai mesin yang besar
atau sebuah akselarator (alat pemercepat) yang dahsyat, dan ilmu pengetahuan
sebagai bahan bakarnya. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif
dan kualtiatif, maka kiat meningkat pula proses akselerasi yagn ditimbulkan
oleh mesinpengubah, lebih-lebih teknologi mampu menghasilkan teknologi yang
lebih banyak dan lebih baik lagi. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan
dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka
nasional seperti kemiskinan
IV.
Kemiskinan
IV.I Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
·
Gambaran kekurangan materi, yang
biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan,
dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
·
Gambaran tentang kebutuhan sosial,
termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan
dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan,
karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi
pada bidang ekonomi.
·
Gambaran tentang
kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di
sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi
di seluruh dunia.
IV.II Ciri-ciri Manusia yang Berada Dibawah
Garis Kemiskinan
Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan
memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
·
Tidak memiliki factor-faktor
produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
·
Tidak memiliki kemungkinan untuk
memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh
tanah garapan atau modal usaha.
·
Tingkat pendidikan mereka rendah,
tidak sampai taman SD
·
Kebanyakan tinggal di desa sebagai
pekerja bebas
·
Banyak yang hidup di kota berusia
muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
IV.III Fungsi Kemiskinan
Fungsi kemiskinan
berdasarkan teori fungsionalitas Davis ada beberapa fungsi :
·
Fungsi Ekonomi : Penyediaan
tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial, membuat lapangan
kerja baru, dan memanfaatkan pemulung dalam mengumpulkan barang bekas.
·
Fungsi Sosial : Menimbulkan
rasa simpatik, sehingga munculnya badan amal dan zakat untuk menolong kaum
miskin yang ada.
·
Fungsi Cultural : Sumber
inspirasi kebijaksanaan teknokrat, sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya
budaya salig mengayomi antar sesama manusia.
·
Fungsi politik : Sebagai kaum
yang merasakan kinerja pemerintahan dalam perbaikan ekonomi dan sebagai kaum
yang mengkritik jika perekonomian tidak mengalami perubahan.
DAFTAR ISI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar