BAB 3
I.
Individu,
Keluarga dan Masyarakat
I.I Pertumbuhan Individu
a. Pengertian Individu
Manusia
merupakan makhluk individu. Manusia itu disebut individu apabila pola
tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah
laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Kepribadian
suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui
pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang.
b. Pengertian Pertumbuhan
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi pertumbuhan:
- OMAN KARNMANA
Pertumbuhan
merupakan proses bertambahnya jumlah protoplasma sel pada suatu organisme, biasanya disertai dengan
pertambahan ukuran, berat, serta jumlah sel yang bersifat tidak kembali pada keadaan semula
- DIAH ARYULINA DKK
Pertumbuhan
merupakan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang meliputi pertambahan ukuran tubuh
- WONG, 2000
Pertumbuhan
merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat
diukur.
- WISMOADY WAHONO
Pertumbuhan
adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman, dan
sekaligus pertambahan dalam arti integrasi, saling keterhubungan dan kompleksitas
- FIKTOR FERDINAND P. &
MOEKTI ARIWIBOWO
Pertumbuhan
adalah pertambahan ukuran volume, massa, tinggi, atau ukuran lainnya yang dapat dinyatakan dalam bilangan atau
secara kuantitatif
- TIM BIOLOGI
Pertumbuhan
adalah proses penambahan volume tubuh makhluk hidup yang sifatnya tidak bisa kembali ke keadaan semula.
Penambahan disebabkan adanya penambahan jumlah dan
volume sel, karena adanya pembelahan mitosis dan pembesaran sel
- MIKRAJUDDI, DKK
Pertumbuhan
adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada mahluk hidup berupa perubahan ukuran yang
bersifat ireversible
- MOKHAMAD ISMA'IL
Pertumbuhan
adalah peningkatan ukuran (volume, massa, tinggi, dan panjang) yang prosesnya tidak dapat balik yang
dihasilkan dari pembelahan sel dan pembesaran sel
c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan
- Faktor
Internal
Faktor internal adalah segala pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri yaitu meliputi gen dan hormon.
Faktor internal adalah segala pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri yaitu meliputi gen dan hormon.
a. Gen
Gen merupakan dasar faktor internal yang
paling tidak bisa ditawar karene setiap mahluk hidup tentu saja memiliki gen yang berbeda satu sama lain.
b. Hormon
Hormon
adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan
memproduksi hormon.
- Faktor Eksternal
Faktor
eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/factor yang berasal dari luar
tubuh pertumbuhan tersebut yaitu
dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal yang mempengaruhi pertumbuhand an
perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembapan, makanan(nutrisi), suhu.
a.
Makanan
Makanan adalah
sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai komponen sel.
b.
Air
Air berfungsi
untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti untuk mandi, mencuci, bahkan air
berfungsi untuk minum
c.
Suhu
d.
Kelembapan
e.
Cahaya
I.II Fungsi Keluarga
1. Fungsi biologis :
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis :
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi sosialisasi :
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi ekonomi :
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua)
5. Fungsi pendidikan :
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis :
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi sosialisasi :
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi ekonomi :
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua)
5. Fungsi pendidikan :
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
I.III Individu,
keluarga dan masyarakat
a. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah susunan orang-orang yang
disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau
adopsi. Pertalian antara suami dan istri adalah perkawinan dan hubungan antara
orang tua dan anak
biasanya adalah darah atau kadangkala adopsi
b. Pengertian Masyarakat
Masyarakat
didefinisikan sebagai kekuatan impersonal yang mempengaruhi, mengekang jugamenentukan tingkah laku anggota-anggotanya.
Secara lebih
kompherensif, Hasan Syadily mengatakan “bahwa masyarakat adalah golongan besar atau kecil yang terdiri dari
beberapa manusia, yang dengan atau karna sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh dan
mempengaruhi satu sama lain”
Menurut Veeger “masyarakat
adalah usaha manusia untuk mengadakan dan memelihara relasi- relasi timbale balik yang mantap”
2 golongan masyarakat :
-
Multikulturalisme
Multikulturalisme
adalah sebuah ideology yang menekankan pengakuan dan penghargaan pada
kesederajatan perbedaan kebudayaan. Tercakup dalam pengertian kebudayaan adalah
para pendukung kebudayaan, baik secara individual maupun secara kelompok dan terutama
ditunjukan terhadap golongan social askriptif yaitu sukubangsa dan ras, gender,
dan umur. Ideology multikulturalisme ini secara bergandengan tangan saling
mendukung dengan proses-proses demokratis, yang pada dasarnya adalah kesederajatan
pelaku secara individual (HAM) dalam berhadapan dengan kekuasaa dan komuniti
atau masyarakat setempat.
-
Masyarakat Majemuk
Masyarakat
Majemuk terbentuk dari dipersatukannya masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh system
nasional, yang biasanya dilakukan secara paksa (by force) menjadi sebuah bangsa
dalam wadah Negara.
c. Perbedaan Kelompok Masyarakat Industri
dan Non Industri
- Kelompok Masyarakat Non Industri
Kita telah tahu secara garis besar bahwa ,
kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan,
yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok
sekunder (secondary group).
a.
Kelompok Primer
Dalam
kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat,
lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap
muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab. Dalam
kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan
tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab
para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
b.
Kelompok Sekunder
Antara
anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga
kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian
kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar
pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif. Contoh : Semua kelompok sosial,
perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang
memiliki anggota kelompok tidak resmi.
-
Kelompok Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi
pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai
dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua
taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks.
Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya
(Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang
sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo,
mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional,
makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan
bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak
timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan
memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada
batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
I.III Hubungan
antara Individu keluarga dan masyarakat
a.
Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu.
Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi- bagi, tidak dapat
dipisah-pisahkan antar jiwa dan raganya. Para ahli psikologi modrn menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu
kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari merupakan keseluuhan jiwa raganya.
Bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh
saja, atau bukan hanya aktifitas dari kemampuan-kemampuan jiwa satu-persatu
terlepas daripada yang lain. Pendapat
lain bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan
juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya,
termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya.
Sehubungan dengan itu, Fallport merumuskan kepribadian manusia sebagai makhluk individu adalah sebagai
berikut : kepribadian adalah organisasi dinamis daripada system-sistem psycho-physik
dalam individu yang turut menetukan cara-caranya yang unik (khas) dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.
Untuk menjadi individu yang “mandiri” harus melalui
proses. Proses yang dilaluinya adlah proses pemantapan dalam pergaulan di
lingkungan keluarga pada
tahap pertama. Karakter yang khas itu terbentuk dalam lingkungan keluarga
secara bertahap dan akan
mengendap melalui sentuhan-sentuhan interaksi : etika, estetika, dan moral agama. Menurut Siegmund Freud, superego
pribadi manusia sudah mulai terbentuk pada saat manusia berumur 5-6 tahun.
b. Makna
Keluarga
Keluarga
adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga
merupakan sebuah grup yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita,
perhubungan mana sedikit berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan
anak-anak. Jadi, keluarga dalam bentuk murni merupakan suatu kesatuan sosial
mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana dsaja dalam satuan masyarakat
manusia.
c. Makna Masyarakat
Dapatlah kita membedakan
pengertian antara individu sebagai perseorangan dan individu sebagai makhluk sosial. Individu
perseorangan berarti individu berbeda dalam keadaan tidak berhubungan dengan individu lainnya. Atau
dengan kata lain : individu yang sedang dalam keadaan memutuskan hubungannya dengan alam sekitarnya, khususnya masyarakat.
Sedang individu sebagai makhluk sosial berarti individu yang sedang mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya, khususnya masyarakat. Di sini kita dapati manusia dengan sadar menghubungkan sikap tungkah laku dan perbuatannya denagan individu lainnya. Sehingga terbentuklah suatu kelompok yang besar, dan apabila kelompok-kelompok itu berjalan konstan, maka itulah yang disebut masyarakat.
Sedang individu sebagai makhluk sosial berarti individu yang sedang mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya, khususnya masyarakat. Di sini kita dapati manusia dengan sadar menghubungkan sikap tungkah laku dan perbuatannya denagan individu lainnya. Sehingga terbentuklah suatu kelompok yang besar, dan apabila kelompok-kelompok itu berjalan konstan, maka itulah yang disebut masyarakat.
d. hubungan antara individu, keluarga dan
masysakat
Individu yang
berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan
individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di
sini akan terlibat individu sebagai perwujudan
dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota
kelompok atau anggota
masyarakat.
I.IV Urbanisasi
a.
Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi ialah
masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan
menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang
signifikan tanpa didukung dan diimbangi
dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan
lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
b. Proses Terjadinya
Urbanisasi
Proses
Terjadinya Urbanisasi di
karenakan faktor urbanisasi, antara lain factor – factor urbanisai di bagi menjadi 3 yakni :
A. Faktor Penarik
Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan
kota yang lebih modern
2. Sarana
dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak
lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan
sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya
Urbanisasi
1.
Lahan pertanian semakin sempit
2.
Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di
desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan Urbanisasi
1.
Memoderenisasikan warga desa
2.
Menambah pengetahuan warga desa
3.
Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu
daerah
4.
Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat
desa
BAB 4
II. Pemuda dan Sosialisasi
II.I Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
a.
Pengertian Pemuda
Pemuda adalah generasi yang diharapkan
terhadap bangsa dan negaranya untuk meneruskan generasi sebelumnya. Tapi
terkkadang pemuda zaman sekarang tidak menyadari bahwa didiri mereka terbebani
menjadi pengganti generasi sebelumnya.
b.
Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah suatu peroses yang
mempelajari tentang norma – norma masyarakat yang akan membentuk kepribadiannya
dilingkungan masyarakat, dan dapat berfungsi sebagai peranan di kelompok
individu
c.
Internalisasi belajar
dan sosialisasi
Internalisasi
adalah perubahan dalam masyarakat. Sedangkan Sosialisasi
adalah suatu peroses yang mempelajari tentang norma – norma masyarakat yang
akan membentuk keperibadiannnya dilingkungan masyarakat. Jadi jika tidak adanya
Internalisasi dan Sosialisasi didalam lingkungan masyarakat. Maka tidak akan
ada perubahan dilingkungan itu.
d.
Proses Sosialisasi
Proses
Sosialisasi ada 4 yaitu:
1. Tahapan Persiapan
> Tahapan ini ilakukan sejak manusia dilahirkan, pada saat anak – anak mulai
mempersiapkan dirinya untuk mengenal dunia sosialisasi dari lingkungan rumah,
media dan tempat – tempat yag disinggahinya dengan cara meniru walaupun tidak
sempurna.
- Tahapan Meniru > Di mana seorang anak yang mulai sempurna untuk meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Dia mulai mengetahui namanya, nama orang tuanya, dan apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
- Tahapan Siap Bertindak > Tahapan ini memulai seorang anak yang hanya meniru menjadi seorang diri yang dia inginkan, menyadari adanya suatu norma yang ada dirumah maupun dilingkungannya, dan mulai mendapatkan kompleks yang harus dihadapinya didalam bersosialisasi.
- Tahapan Norma Kolektif > Tahapan ini sudah dianggap dewasa karna didalam dirinya sudah tau sepenuhnya apa itu arti norma dalam kehidupanyang sebenarnya, memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang yang iia kenal maupun orang yang iia tidak kenal dalam arti Masyarakat Luas.
e.
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat
Peranan Sosial Mahasiswa bisa
dikatakan pemuda yang aktif dan berintelektual yang akan berperan sebagai
generasi yang diharapkan akan meneruskan generasi sebelumnya, yang akan
membangun negaranya menjadi lebih baik (maju). Sedangkan Pemuda adalah sesorang
Individu atau kelompok yang berperan aktif didalam masyarakat dan bisa
dikatakan Mahasiswa atau tidak,
karena belum semua pemuda yang berintelektual mampu secara ekonomi untuk
menjenjang pendidikan yang lebih tinggi, karna biaya pendidikan yang semakin
mahal. Bisa dikatakan Pemuda memiliki Sosialisasi yang tinggi yang dapat
berperan penting dilingkungan masyarakat kuhususnya bersosialisai untuk menjadi
penengah didalam lingkungan sekitar maupun secara luas.
II.II Pemuda
dan Identitas
a. Pola
Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
1.
Landasan Idiil
2.
Landasan Konstitusional
3.
Landasan Strategis
4.
Landasan Historis
5.
Landasan Normatif
Menurut Pola
dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda yang ada di atas telah ditetapkan oleh mentri pendidikan dan
kebudayaan dalam keputusan menteri pendidikan dan
kebudayaan NO 00323/U/1978 Tanggal 28 Oktober 1978.
Jadi, pembinaan
dan pengembangan generasi muda adalah semua pihak yang bersangkutan harus ikut serta dalam kepentingan generasi muda, agar
satu laras mencapai tujuan yang
kita semua inginkan.
b.
2 pengertian pokok pembinaan dan pengembngan generasi muda
Pengertian pokok pembinaan dan pengembangan
Generasi Muda ada dua yaitu :
1.
Generasi Muda sebagai Subyek
- Generasi Muda sebagai Obyek
Generasi
Muda subyek adalah mereka yang telah dibekali ilmu dan kemampuan serta landasan
untuk dapat mandiri dalam menyelesaikan masalah – masalah yang dihadapi bangsa,
dalam rangka kehidupan berbangsa bernegara serta pembangunan nasional.
Generasi
Muda Obyek adalah mereka yang masih memerlukan bimbingan yang mengarah kan kepada pertumbuhan potensi menuju ke tingkat
yang maksimal dan belum dapat mandiri secara fungsional di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
- Masalah-masalah generasi muda
Banyak sekali masalah – masalah yang ada dikalangan generasai
muda, contohnya :
- Menurunnya jiwa idealisme, patriorisme dan nasionalisme dikalangan generasi muda.
- Kurangnya Gizi yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan generasi muda.
- Kawin Muda
- Pergaulan Bebas
- Meningkatnya Kenakalan Remaja (Tauran, Mabuk – mabukan, ganja, Narkoba).
- Belum adanya peraturan UUD yang menyangkut tentang Generasi Muda.
d.
Potensi-potensi generasi muda
·
Idealisme dan daya kritis
·
Dinamika dan kreativitas
·
Keberanian Mengambil Resiko
·
Opimis dan kegairahan semangat
·
Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan
bertanggung jawab
·
Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
·
Patriotisme dan Nasionalisme
·
Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
- Tujuan pokok sosialisasi
- Memberikan ketrampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.
- Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
- Membantu mengendalikan fungsi – fungsi organic yang dipelajari melalui latihan – latihan mawas diri yang tepat.
- Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
II.III Perguruan dan Pendidikan
a. Mengembangkan
Potensi Generasi Muda
Potensi Generasi Muda dapat
dikembangkan melalui bidangnya masing – masing agar tercapai suatu keinginan
yang selaras antara Generasi sebelumnya dan Generasi Baru yang akan mencapai
suatu negara yang maju dan sejahtera.
b. Pendidikan
dan Perguruan Tinggi
Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing – masing agar bermanfaat bagi
agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Sedangkan perguruan tinggi
adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa
sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang
dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu – ilmu yang telah didapat dari pendidikan
sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi
sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.
c. Alasan
Mengenyam Pendidikan Tinggi
Mengapa
semua individu khususnya diIndonesia wajib mengenyam pendidikan selama 12
tahun? maka jika tidak, akan terjadi akibat seperti Pengangguran Semakin
Banyak, Generasi Muda tidak ada, perampokan, pembunuhan dan lain sebagainya.
Intinya : Setiap individu harus mengenyam pendidikan adalah karna setiap
individu harus sekolah Minimal selama 12 tahun agar disaat seseorang beranjak
dewasa, seseorang itu dapat bermanfaat sebagai pemuda yang aktif didalam
lingkungan masyarakat dan akan menjadi Generasi Penerus yang akan menjadi
Pemimpin yang baik mengerti rakyat dan memajukan bangsa ini ke arah yang lebih
baik. (Regeneration).
Daftar
Pustaka :
BAB 3
BAB 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar